TIMESTIMUR, GOWA — Polemik kasus persoalan harga pembuatan SIM yang menjadi kontroversi di kalangan masyarakat karna diduga kuat berbau Pungutan Liar tersebut mendapatkan kecaman dari mahasiswa yang mengatasnamakan Gerak Misi.
Ironisnya karna seorang IPTU Bahrul tak dapat menepis isu tersebut karna hanya diam seribu bahasa di hadapan Publik begitu pula dengan Kanit Regident yang seolah-olah tuli dengan aksi unjuk rasa ini karna dirinya di tuding melakukan pungutan liar perihal biaya pembuatan SIM baru hingga perpanjangan diduga ber aroma pungutan liar.
Pada hari kamis (13/3/2025) aksi massa Gerak Misi akan kembali melakukan orasinya di depan kantor Polres Gowa guna menyampaikan aspirasinya terhadap dugaan pungutan liar terhadap pembuatan SIM baru hingga perpanjangan Surat Ijin Mengemudi bagi pengendara Roda Empat hingga Roda dua tersebut.
Publik menduga persoalan ini sangat benar petapa tidak karna sosok seorang Kasat berpangkat dua balo itu tak mampu menepis isu dugaan pungli tersebut.
Sebelum turun aksi unjuk rasa Massa Gerak Misi meminta secara tegas dihadapan awak media bahwa Kapolres Gowa memberikan sanksi yang tegas akan dugaan pungli yang dilakukan Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Gowa ini, karna Kasat IPTU Bahrul kuat dugaan telah melakukan pungutan liar terhadap pembuatan Surat Ijin Mengemudi (SIM) tersebut.
Aksi unjuk rasa ini akan berkelanjutan hingga hari ini bilamana Kapolres Gowa tidak segera mengambil langkah yang tegas akan persoalan ini. (Tim)